Langsung ke konten utama

Tantangan Remaja Indonesia dalam Mengadopsi Perilaku Hemat Energi Listrik: Refleksi dan Upaya Mendorong Kesadaran


Tulisan ini mengangkat permasalahan rendahnya kesadaran dan perilaku hemat energi listrik di kalangan remaja Indonesia, yang merupakan kelompok usia 12-24 tahun menurut WHO. Penulis menyoroti bahwa sebagian besar remaja belum memahami pentingnya penghematan energi listrik dan menganggap isu krisis energi sebagai sesuatu yang tidak relevan atau bahkan politis. Ketergantungan tinggi terhadap perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop, serta kebiasaan penggunaan yang lama tanpa mematikan perangkat, menjadi faktor utama tingginya konsumsi energi di kalangan remaja. Selain itu, remaja umumnya tidak merasa bertanggung jawab atas tagihan listrik karena tidak membayar langsung, sehingga kurang termotivasi untuk berhemat. Survei menunjukkan bahwa banyak remaja yang belum terbiasa dengan konsep penghematan energi dan menganggap tagihan listrik sebagai masalah orang dewasa. Tulisan ini mengajak pembaca untuk memahami akar masalah tersebut dan pentingnya edukasi serta perubahan pola pikir agar remaja dapat menjadi agen perubahan dalam pengelolaan energi yang berkelanjutan.

Meski memberikan gambaran yang jelas mengenai tantangan yang dihadapi remaja, tulisan ini kurang membahas secara mendalam strategi konkret yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku hemat energi di kalangan remaja. Aspek peran sekolah, keluarga, dan media sosial dalam membentuk sikap dan kebiasaan hemat energi belum diuraikan secara rinci. Selain itu, belum ada pembahasan mengenai pemanfaatan teknologi digital dan aplikasi yang dapat membantu remaja memantau dan mengelola konsumsi energi mereka secara mandiri. Tulisan juga belum menyinggung bagaimana kebijakan pemerintah dan program-program kampanye lingkungan dapat lebih efektif menjangkau dan melibatkan generasi muda.

Solusi yang dapat diambil meliputi integrasi pendidikan hemat energi ke dalam kurikulum sekolah secara sistematis, serta pelibatan aktif guru dan orang tua sebagai teladan dan fasilitator perubahan perilaku. Penggunaan media sosial dan platform digital sebagai sarana kampanye interaktif dan edukasi hemat energi dapat meningkatkan daya tarik dan keterlibatan remaja. Pemerintah dan lembaga terkait perlu mengembangkan program insentif dan kompetisi kreatif yang mendorong inovasi hemat energi di kalangan generasi muda. Selain itu, pengembangan aplikasi monitoring konsumsi listrik yang user-friendly dan gamifikasi dapat membantu remaja memahami dampak konsumsi energi mereka secara real-time. Tren ke depan menunjukkan bahwa generasi muda yang melek digital dan peduli lingkungan akan menjadi kunci sukses transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

Farid Asyhadi
Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat

Daftar Pustaka:

  • Arius77160, “Tantangan Remaja Indonesia untuk Hemat Energi Listrik,” Kompasiana, 2023.

  • REFO Indonesia, “Hari Bumi: Jalan Panjang Transisi Energi di Indonesia,” 2025.

  • Kementerian ESDM RI, “Program Hemat Energi Butuh Kesadaran Masyarakat,” 2024.

  • Jurnal Widyaiswara Indonesia, “Perilaku Hemat Energi pada Generasi Milenial,” 2022.

  • Kompas.com, “Tips Hemat Energi Listrik untuk Generasi Muda,” 2025.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antisipasi Bahaya Listrik: Langkah-Langkah Penting untuk Keselamatan Rumah Tangga

  Bahaya listrik di rumah tangga dapat menimbulkan risiko serius seperti korsleting, kebakaran, dan sengatan listrik yang mengancam keselamatan jiwa dan harta benda. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif agar lingkungan rumah tetap aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan: Periksa Kondisi Kabel dan Perangkat Listrik Secara Berkala Jika kabel terasa panas, ini menandakan adanya arus berlebih atau kabel berkualitas buruk. Segera matikan perangkat yang terhubung, periksa kapasitas kabel, dan ganti kabel dengan yang sesuai standar SNI untuk mencegah risiko kebakaran 1 2 . Segera Tindaklanjuti Jika Tercium Bau Terbakar atau Muncul Asap Bau terbakar atau asap dari instalasi listrik bisa menjadi tanda korsleting atau overheating. Matikan listrik dari sumber utama dan hubungi teknisi listrik profesional untuk pemeriksaan dan perbaikan 1 . Hindari Penumpukan Beban pada Stop ...

Menjadi Pintar dengan Listrik Prabayar PLN: Kendali Penuh atas Konsumsi Energi Rumah Tangga

Listrik prabayar PLN hadir sebagai inovasi layanan yang memudahkan pelanggan dalam mengontrol penggunaan listrik secara lebih cerdas dan efisien. Berbeda dengan sistem pascabayar yang tagihan listriknya dibayar setelah pemakaian, listrik prabayar mengharuskan pelanggan membeli token listrik terlebih dahulu sesuai kebutuhan, mirip seperti membeli pulsa telepon seluler. Pengalaman pribadi penulis di Pondok-Pinang, Jakarta Selatan, menggambarkan betapa listrik prabayar memberikan kemudahan dan keamanan. Setelah mengalami kerusakan meteran listrik pascabayar yang sempat menimbulkan percikan api dan kepanikan, penulis dan keluarganya beralih ke listrik prabayar atas rekomendasi petugas PLN. Dengan listrik prabayar, mereka tidak lagi terikat jadwal pembayaran bulanan dan dapat mengisi token listrik kapan saja sesuai kebutuhan. Listrik prabayar juga mendorong keluarga menjadi lebih bijak dalam menggunakan listrik karena pemakaian listrik harus diimbangi dengan pembelian token yang tersedia. H...

Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia

  Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia sebagai solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi besar dengan intensitas penyinaran matahari rata-rata sekitar 4,8 kWh/m² per hari yang tersebar merata di seluruh wilayah, menjadikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sangat menjanjikan baik untuk skala rumah tangga maupun industri 1 . PLTS bekerja dengan prinsip fotovoltaik yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik, menghasilkan arus DC yang kemudian dikonversi menjadi AC untuk digunakan atau disalurkan ke jaringan listrik nasional. Keunggulan utama PLTS adalah sifatnya yang modular dan scalable, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi yang beragam 1 . Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan kapasitas PLTS secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 memproy...