Tulisan ini mengungkap fakta penting bahwa kesadaran remaja Indonesia terhadap penghematan energi listrik masih tergolong rendah. Banyak remaja yang belum memahami alasan pentingnya hemat energi, bahkan menganggap penghematan akan mengurangi kenyamanan dan kebahagiaan mereka. Sebagian dari mereka juga skeptis terhadap isu krisis energi global, menganggapnya sebagai isu politis atau kegagalan pemerintah dalam mengelola energi. Ketergantungan tinggi terhadap perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop, serta kurangnya tanggung jawab terhadap tagihan listrik yang biasanya dibayar orang tua, menjadi faktor utama perilaku boros energi di kalangan remaja.
Kritik terhadap tulisan ini adalah kurangnya penekanan pada pendekatan praktis yang dapat diterapkan untuk mengubah mindset dan perilaku remaja secara efektif. Meski sudah menyebutkan perlunya edukasi dan kampanye kesadaran, tulisan belum menguraikan secara rinci metode inovatif dan berkelanjutan yang dapat memotivasi remaja untuk aktif berperan dalam penghematan energi, misalnya melalui program berbasis teknologi digital, gamifikasi, atau keterlibatan komunitas remaja.
Solusi yang perlu diambil melibatkan kolaborasi antara orang tua, pendidik, dan pemerintah untuk mengintegrasikan pendidikan hemat energi ke dalam kurikulum sekolah secara menyeluruh. Kampanye yang interaktif dan relevan dengan gaya hidup remaja, seperti lomba kreatifitas, penggunaan media sosial, dan aplikasi pengelolaan energi, dapat meningkatkan minat dan pemahaman mereka. Orang tua dan guru juga harus memberi contoh nyata dalam penerapan hemat energi di rumah dan sekolah. Penggunaan perangkat elektronik berlabel hemat energi dan kebiasaan mematikan alat saat tidak digunakan adalah langkah sederhana namun efektif.
Melihat tren ke depan, generasi muda memiliki potensi besar menjadi agen perubahan dalam konservasi energi dan keberlanjutan lingkungan. Dengan pendekatan yang tepat, remaja dapat menjadi pelopor gaya hidup hemat energi yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan pelestarian bumi. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus terus mendorong program-program inovatif yang melibatkan remaja secara aktif agar kesadaran dan perilaku hemat energi menjadi budaya yang melekat.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat
Daftar Pustaka
Arius, "Tantangan Remaja Indonesia untuk Hemat Energi Listrik," Kompasiana.com, 2023.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, "Lomba Hemat Energi di Sekolah," 2022.
Asian Environment Institute, "Survei Konsumsi Energi Remaja Indonesia," 2023.
Pew Research Center, "Penggunaan Perangkat Elektronik oleh Remaja Indonesia," 2022.
Antara News, "Pemerintah Ajak Generasi Muda Terapkan Hemat Energi," 2021.
Komentar
Posting Komentar