Selama pandemi Covid-19, penggunaan listrik rumah tangga meningkat drastis hingga hampir 98%, seiring dengan kebijakan work from home (WFH) yang membuat aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah. Kenaikan ini berimbas pada melonjaknya tagihan listrik yang membebani masyarakat. Menanggapi hal ini, Won Welvaart, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (UNDIP), menginisiasi gerakan hemat listrik unik bernama “KALEMMM” di lingkungan tempat tinggalnya di Rawamangun, Jakarta Timur.
Gerakan “KALEMMM” merupakan akronim dari langkah-langkah hemat listrik yang mudah diingat dan diterapkan:
K – Kulkas: Pastikan pintu kulkas selalu tertutup rapat, isi secukupnya, dan hindari membuka pintu terlalu sering.
A – AC: Matikan AC saat ruangan kosong dan atur suhu antara 24-27°C.
L – Lampu: Matikan lampu bila tidak digunakan, gunakan lampu LED hemat energi, dan kurangi penggunaan lampu pijar.
E – Komputer: Matikan komputer saat tidak dipakai, atur resolusi dan brightness rendah.
M – Mesin Cuci: Gunakan mesin cuci hanya saat cucian banyak, sesuai kapasitas, dan isi air sesuai petunjuk.
M – Menggunakan alat elektronik hemat listrik.
M – Mengatur pemakaian alat elektronik berdaya besar agar tidak digunakan bersamaan secara berlebihan.
Sosialisasi dilakukan secara door to door dan disambut antusias oleh warga RW 10 Rawamangun, yang merasa mendapat pengetahuan baru sekaligus pedoman praktis melalui booklet yang dibagikan.
Gerakan ini tidak hanya membantu mengurangi beban tagihan listrik, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan pembakaran energi fosil yang menyebabkan pemanasan global. Dengan kesadaran dan disiplin bersama, penghematan listrik dapat menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi lingkungan dan keuangan keluarga.
Solusi dan Tren Kedepan
Penerapan gerakan hemat listrik secara luas di berbagai komunitas sebagai bagian dari edukasi berkelanjutan.
Pemanfaatan teknologi hemat energi, seperti lampu LED dan alat elektronik berlabel efisiensi energi.
Pengembangan smart home dan sistem monitoring konsumsi listrik untuk mengontrol penggunaan secara real-time.
Dukungan kebijakan pemerintah dan PLN dalam memberikan insentif dan edukasi hemat energi.
Kesadaran kolektif masyarakat untuk mengubah perilaku konsumtif menjadi lebih bijak dan ramah lingkungan.
Dengan sinergi antara edukasi, teknologi, dan kebijakan, gerakan hemat listrik seperti “KALEMMM” dapat menjadi solusi efektif untuk mengendalikan tagihan listrik sekaligus mendukung keberlanjutan energi nasional.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat
(Sumber: Kompasiana, tulisan Won Welvaart, 2022)
Komentar
Posting Komentar