Langsung ke konten utama

Sinergi Gubernur Suhardi Duka dan Presiden Prabowo dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah Melebihi 8% di Sulawesi Barat

 


Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan, salah satunya melalui akselerasi ekonomi syariah. Arah kebijakan ini selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menempatkan ekonomi syariah sebagai pilar penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional serta memperluas kesejahteraan rakyat.

Melalui sinergi lintas tingkat pemerintahan dan kolaborasi multipihak, Sulawesi Barat menargetkan pertumbuhan ekonomi syariah yang mampu melampaui angka 8% per tahun. Target ini bukan sekadar angka, melainkan bagian dari strategi transformasi ekonomi daerah menuju sistem ekonomi yang berbasis nilai-nilai keadilan, keberlanjutan, dan kemandirian masyarakat.


Sinergi Visi Nasional dan Aksi Daerah

Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa pembangunan ekonomi syariah tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat karakter kultural dan spiritual masyarakat Sulawesi Barat yang mayoritas beragama Islam. Hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo yang mendorong pengembangan sektor syariah sebagai kekuatan ekonomi baru yang berbasis komunitas.

Sinergi tersebut diwujudkan melalui berbagai program kolaboratif, seperti pengembangan UMKM berbasis syariah, pelatihan kewirausahaan halal, serta penguatan ekosistem keuangan syariah. Dukungan kelembagaan, seperti dari Bank Indonesia Perwakilan Sulbar dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), menjadi faktor kunci keberhasilan transformasi ini.


Strategi Pengembangan Ekonomi Syariah di Sulawesi Barat

1. Digitalisasi UMKM dan Penguatan Ekosistem Halal

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama BI Sulbar mendorong transformasi digital UMKM dengan fokus pada peningkatan daya saing produk halal. Pelatihan sertifikasi halal, pemasaran digital, dan akses pembiayaan syariah diperkuat secara sistematis.

Hingga tahun 2025, tercatat 40 UMKM telah mendapat pendampingan intensif, dan 11 di antaranya telah memperoleh sertifikat halal resmi. Ini menjadi modal penting untuk memperluas akses pasar dan memperkuat rantai pasok halal di daerah. (BI Sulbar, 2025)

2. Pengembangan Bisnis Pesantren dan Ekonomi Inklusif

Ekonomi berbasis pesantren terus dikembangkan melalui program Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (HEBITREN). Sebanyak 30 pesantren aktif telah mengembangkan unit usaha berbasis prinsip syariah, seperti koperasi pesantren, pertanian organik, dan produksi makanan halal.

Pendekatan ini menciptakan inklusi sosial-ekonomi yang berpihak kepada masyarakat akar rumput, sekaligus memperkuat kapasitas pesantren sebagai pusat pemberdayaan umat. (MES Sulbar, 2025)

3. Penguatan Keuangan Syariah dan Optimalisasi Zakat-Wakaf Produktif

Pemerintah daerah bersama Bank Indonesia dan MES Sulbar memperluas akses keuangan syariah, termasuk digitalisasi zakat dan pengembangan wakaf produktif. Platform keuangan digital dimanfaatkan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas pengelolaan dana umat.

Pengelolaan zakat-wakaf yang terintegrasi telah terbukti mampu mendukung program pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur sosial berbasis partisipasi publik.

4. Penguatan KDEKS sebagai Forum Sinergi

Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Sulawesi Barat menjadi wadah strategis untuk integrasi kebijakan dan percepatan program ekonomi syariah lintas sektor. KDEKS mempertemukan pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, akademisi, pelaku usaha, hingga organisasi keagamaan.


Target dan Harapan: Ekonomi Syariah sebagai Motor Pertumbuhan Baru

Melalui strategi yang terintegrasi, Sulawesi Barat optimistis dapat mencapai pertumbuhan ekonomi syariah lebih dari 8% per tahun. Ekonomi syariah diyakini sebagai katalis transformasi ekonomi daerah—meningkatkan penciptaan lapangan kerja, menggerakkan inovasi, memperluas keadilan ekonomi, serta mendukung ketahanan sosial berbasis nilai-nilai spiritual dan budaya.


Tantangan dan Solusi Strategis

Pengembangan ekonomi syariah masih menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

  • Keterbatasan literasi keuangan syariah di masyarakat;

  • Infrastruktur digital yang belum merata di seluruh kabupaten;

  • Sinergi antar-lembaga yang belum optimal.

Sebagai respon, pemerintah daerah dan pusat fokus pada:

  • Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan edukasi;

  • Perluasan akses digital hingga ke wilayah perdesaan;

  • Penyesuaian regulasi dan kebijakan agar lebih adaptif terhadap dinamika ekonomi syariah modern.


Tren dan Inovasi Masa Depan Ekonomi Syariah Sulbar

1. Edukasi dan Literasi Digital Keuangan Syariah

Menggunakan media digital dan pendekatan berbasis komunitas untuk memperluas pemahaman serta adopsi masyarakat terhadap prinsip dan instrumen keuangan syariah.

2. Inovasi Produk Halal

Mendorong diversifikasi produk halal, mulai dari makanan-minuman bersertifikasi, kosmetik halal, hingga layanan wisata halal yang sesuai dengan selera pasar modern.

3. Pemanfaatan Big Data dan Kecerdasan Buatan (AI)

Mengoptimalkan pemetaan pasar, tren konsumen, dan rantai distribusi produk halal secara presisi dan real time.

4. Jejaring Ekonomi Syariah Global

Membangun kemitraan ekonomi syariah regional dan internasional guna membuka akses pasar global bagi UMKM Sulbar, khususnya di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).


Penutup

Sinergi antara visi besar Presiden Prabowo dan kepemimpinan strategis Gubernur Suhardi Duka merupakan modal utama dalam mewujudkan Sulawesi Barat sebagai daerah percontohan ekonomi syariah nasional. Dengan arah kebijakan yang jelas, dukungan kebijakan publik, dan kolaborasi multi-pihak yang solid, Sulbar bergerak mantap menuju ekonomi masa depan yang berdaya saing tinggi, adil, dan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa.


Farid Asyhadi, ST., M.Tr.AP
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat


Daftar Pustaka (Format APA)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antisipasi Bahaya Listrik: Langkah-Langkah Penting untuk Keselamatan Rumah Tangga

  Bahaya listrik di rumah tangga dapat menimbulkan risiko serius seperti korsleting, kebakaran, dan sengatan listrik yang mengancam keselamatan jiwa dan harta benda. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif agar lingkungan rumah tetap aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan: Periksa Kondisi Kabel dan Perangkat Listrik Secara Berkala Jika kabel terasa panas, ini menandakan adanya arus berlebih atau kabel berkualitas buruk. Segera matikan perangkat yang terhubung, periksa kapasitas kabel, dan ganti kabel dengan yang sesuai standar SNI untuk mencegah risiko kebakaran 1 2 . Segera Tindaklanjuti Jika Tercium Bau Terbakar atau Muncul Asap Bau terbakar atau asap dari instalasi listrik bisa menjadi tanda korsleting atau overheating. Matikan listrik dari sumber utama dan hubungi teknisi listrik profesional untuk pemeriksaan dan perbaikan 1 . Hindari Penumpukan Beban pada Stop ...

Menjadi Pintar dengan Listrik Prabayar PLN: Kendali Penuh atas Konsumsi Energi Rumah Tangga

Listrik prabayar PLN hadir sebagai inovasi layanan yang memudahkan pelanggan dalam mengontrol penggunaan listrik secara lebih cerdas dan efisien. Berbeda dengan sistem pascabayar yang tagihan listriknya dibayar setelah pemakaian, listrik prabayar mengharuskan pelanggan membeli token listrik terlebih dahulu sesuai kebutuhan, mirip seperti membeli pulsa telepon seluler. Pengalaman pribadi penulis di Pondok-Pinang, Jakarta Selatan, menggambarkan betapa listrik prabayar memberikan kemudahan dan keamanan. Setelah mengalami kerusakan meteran listrik pascabayar yang sempat menimbulkan percikan api dan kepanikan, penulis dan keluarganya beralih ke listrik prabayar atas rekomendasi petugas PLN. Dengan listrik prabayar, mereka tidak lagi terikat jadwal pembayaran bulanan dan dapat mengisi token listrik kapan saja sesuai kebutuhan. Listrik prabayar juga mendorong keluarga menjadi lebih bijak dalam menggunakan listrik karena pemakaian listrik harus diimbangi dengan pembelian token yang tersedia. H...

Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia

  Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia sebagai solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi besar dengan intensitas penyinaran matahari rata-rata sekitar 4,8 kWh/m² per hari yang tersebar merata di seluruh wilayah, menjadikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sangat menjanjikan baik untuk skala rumah tangga maupun industri 1 . PLTS bekerja dengan prinsip fotovoltaik yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik, menghasilkan arus DC yang kemudian dikonversi menjadi AC untuk digunakan atau disalurkan ke jaringan listrik nasional. Keunggulan utama PLTS adalah sifatnya yang modular dan scalable, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi yang beragam 1 . Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan kapasitas PLTS secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 memproy...