Pendataan Konsumsi Listrik Rumah Tangga oleh Mahasiswa KKN-T UPI: Langkah Awal Menuju Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan
Tulisan ini mengangkat kegiatan pendataan konsumsi listrik yang dilakukan oleh Kelompok 66 mahasiswa KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di RW 08 Babakan Cikutra, Kota Bandung. Kegiatan ini merupakan bagian dari program "Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan" yang mendukung tujuan SDGs Desa, khususnya Desa Peduli Lingkungan. Penulis berhasil menyajikan proses pendataan yang sistematis, mulai dari pembuatan angket yang mencakup aspek konsumsi listrik, durasi penggunaan, jenis pembayaran, hingga kendala yang dihadapi warga terkait jaringan listrik. Data yang dihimpun melalui kunjungan langsung dan penyebaran angket daring memberikan gambaran bahwa mayoritas warga menggunakan listrik lebih dari 20 jam sehari dengan daya 900 VA, dan pembayaran tagihan listrik didominasi secara online. Tulisan ini juga menyoroti keluhan warga terkait kenaikan biaya tagihan listrik yang tidak sebanding dengan penggunaan, sebuah isu yang sangat relevan dalam konteks pengelolaan energi rumah tangga.
Namun, tulisan ini masih kurang mendalami analisis atas data yang diperoleh, seperti faktor-faktor penyebab kenaikan tagihan listrik yang dialami warga, serta dampak sosial dan ekonomi dari konsumsi listrik yang tinggi tersebut. Selain itu, tulisan belum mengulas potensi solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah konsumsi listrik yang boros atau tagihan yang membengkak, misalnya melalui edukasi efisiensi energi atau penggunaan teknologi hemat listrik. Aspek keterlibatan pemerintah lokal atau PLN dalam menanggapi keluhan warga juga belum dibahas, padahal hal ini penting untuk implementasi program berkelanjutan. Lebih jauh, tulisan tidak menyinggung pemanfaatan teknologi digital atau aplikasi pemantau listrik yang dapat membantu warga mengontrol konsumsi listrik secara real-time.
Solusi yang dapat dikembangkan adalah dengan memperkuat edukasi dan sosialisasi mengenai penggunaan listrik yang efisien kepada masyarakat, termasuk pengenalan teknologi hemat energi dan perangkat pemantau konsumsi listrik berbasis aplikasi. Pemerintah daerah dan PLN perlu dilibatkan secara aktif untuk menindaklanjuti keluhan warga serta menyediakan program subsidi atau insentif bagi penggunaan listrik yang ramah lingkungan. Pengembangan sistem monitoring konsumsi listrik secara digital dapat membantu warga memahami pola penggunaan dan mengidentifikasi sumber pemborosan energi. Tren ke depan menunjukkan bahwa integrasi teknologi smart metering dan aplikasi pemantau energi akan menjadi kunci dalam mengoptimalkan konsumsi listrik rumah tangga, mendukung terciptanya desa berenergi bersih dan terbarukan yang berkelanjutan.
Farid Asyhadi
Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat
Daftar Pustaka:
Benosantana8894, “Kegiatan Pendataan Konsumsi Listrik di Lingkungan Keluarga oleh Mahasiswa KKN-T UPI Kelompok 66,” Kompasiana, 2022.
Inventor, “Sistem Perhitungan Pemakaian Listrik Rumah Tangga Berbasis Android,” Jurnal Inovasi dan Tren Pendidikan Teknologi Informasi, 2024.
JREC, “Prediksi Penggunaan Listrik Rumah Tangga Menggunakan Metode Decision Tree C4.5 dan CART,” 2022.
Tariflistrik.com, “Aplikasi Pemantau Listrik: Cara Efektif Mengontrol Konsumsi Energi Rumah Tangga,” 2024.
Neliti.com, “Pengukuran Konsumsi Energi Listrik pada Sistem KWH-Meter Digital Satu Phasa,” 2023.
Komentar
Posting Komentar