Model Penggilingan Listrik: Inovasi Penting Menuju Pertanian Rendah Emisi yang Perlu Diperluas dan Didukung Kebijakan
Tulisan mengenai model penggilingan listrik yang dikembangkan melalui kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Uni Eropa dalam program Low Carbon Rice (LCR) memberikan gambaran positif tentang inovasi teknologi yang mampu mendorong revolusi pertanian berkelanjutan. Penggantian mesin diesel dengan motor listrik berdaya besar terbukti menekan emisi karbon hingga 80%, mengurangi biaya operasional hingga 70%, dan meningkatkan performa penggilingan padi secara signifikan. Contoh keberhasilan di beberapa daerah seperti Madiun, Ogan Ilir, dan Padang memperlihatkan dampak nyata yang memberdayakan petani sekaligus menjaga lingkungan.
Namun, tulisan ini masih memiliki kekurangan dalam mengupas tantangan implementasi teknologi ini secara menyeluruh. Misalnya, belum dibahas secara detail kendala akses listrik di daerah-daerah terpencil, kebutuhan pelatihan teknis bagi petani dan operator penggilingan, serta kesiapan infrastruktur kelistrikan yang memadai untuk mendukung pengoperasian mesin berdaya besar secara berkelanjutan. Selain itu, aspek pembiayaan dan insentif dari pemerintah untuk mempercepat adopsi teknologi ini juga perlu mendapat sorotan lebih mendalam agar tidak menjadi hambatan bagi petani kecil.
Solusi yang dapat diusulkan adalah penguatan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, PLN, dan lembaga donor internasional untuk memperluas program penggilingan listrik dengan dukungan pendanaan yang memadai dan pelatihan teknis berkelanjutan. Pembangunan infrastruktur kelistrikan yang handal dan ramah lingkungan harus menjadi prioritas, terutama di wilayah pertanian terpencil. Selain itu, kebijakan insentif fiskal dan non-fiskal bagi pelaku usaha pertanian yang beralih ke teknologi rendah karbon perlu dirumuskan agar adopsi teknologi ini semakin cepat dan merata.
Melihat tren ke depan, transisi energi di sektor pertanian menjadi sangat penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan ketahanan pangan nasional. Program electrifying agriculture yang didukung PLN menunjukkan potensi besar dalam menekan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi. Dengan semakin banyaknya penggilingan padi yang beralih ke listrik, Indonesia dapat memperkuat posisi sebagai produsen beras yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Teknologi ini juga membuka peluang pengembangan inovasi lain seperti smart farming dan integrasi energi terbarukan di sektor pertanian.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat
Daftar Pustaka
Feddy WS, "Model Penggilingan Listrik Dorong Revolusi Beras Ramah Lingkungan: Kolaborasi Pemprov Jateng & Uni Eropa Menuju Pertanian Rendah Emisi," Kompasiana.com, 2025.
Antara News, "PLN Dorong Transisi Energi di Sektor Pertanian sebagai Motor Penggerak Ekonomi," 2025.
Tempo.co, "Uni Eropa dan Jawa Timur Dorong Penggilingan Padi Rendah Emisi," 2025.
RRI, "Perpadi Lampung Dorong Revitalisasi Penggilingan Padi," 2025.
PLN, "Electrifying Agriculture PLN Mampu Tekan Biaya Usaha Penggilingan Padi di Sumbar Hingga Puluhan Juta," 2023.
Tempo.co, "PLN Sebut Cadangan Daya Listrik Cukup untuk Electrifying Agriculture Dukung Ketahanan Pangan," 2025.
Komentar
Posting Komentar