Mengulas “Utak-atik Biaya Pemakaian Kompor Listrik”: Peluang Efisiensi dan Tantangan Transisi Energi Rumah Tangga
Tulisan “Utak-atik Biaya Pemakaian Kompor Listrik” memberikan gambaran praktis tentang bagaimana menghitung biaya operasional kompor listrik berdasarkan golongan tarif listrik PLN dan daya kompor yang digunakan. Penjelasan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang ingin beralih dari kompor gas ke kompor listrik, terutama dalam memahami besaran biaya yang harus dianggarkan untuk penggunaan sehari-hari. Simulasi sederhana yang disajikan membantu pembaca menyesuaikan konsumsi listrik dengan kemampuan finansial, sehingga dapat menghindari pembengkakan tagihan listrik yang tidak terduga.
Namun, tulisan ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, pembahasan masih terbatas pada aspek perhitungan biaya tanpa mengupas secara mendalam perbandingan efisiensi energi antara kompor listrik jenis konvensional dan induksi, serta dibandingkan dengan kompor gas. Padahal, kompor induksi dikenal memiliki efisiensi hingga 90% dan memasak lebih cepat, sehingga dapat menghemat energi dan waktu secara signifikan dibanding kompor gas yang efisiensinya sekitar 50-60%. Kedua, tulisan kurang menyoroti tantangan infrastruktur kelistrikan, seperti kestabilan pasokan listrik dan daya listrik rumah tangga yang harus memadai agar kompor listrik dapat berfungsi optimal. Ketiga, aspek edukasi penggunaan kompor listrik yang hemat energi dan aman juga belum banyak dibahas, padahal ini penting untuk mengoptimalkan manfaat transisi energi ini.
Solusi yang dapat diusulkan adalah memperluas edukasi kepada masyarakat mengenai berbagai jenis kompor listrik, terutama keunggulan kompor induksi dalam efisiensi energi dan keamanan. Pemerintah dan PLN perlu memastikan infrastruktur kelistrikan yang andal dan daya listrik rumah tangga yang memadai, terutama di daerah yang mulai beralih ke kompor listrik. Selain itu, kampanye penggunaan alat masak yang tepat, teknik memasak efisien, serta pemeliharaan kompor listrik harus digalakkan agar penggunaan listrik lebih hemat dan aman. Dukungan kebijakan berupa insentif pembelian kompor listrik hemat energi juga dapat mempercepat adopsi teknologi ini.
Melihat tren ke depan, penggunaan kompor listrik, khususnya kompor induksi, akan semakin populer seiring dengan meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi dan keamanan rumah tangga. Digitalisasi sistem kelistrikan dan tarif listrik yang lebih adaptif dapat mendukung pengelolaan konsumsi listrik yang lebih cerdas. Transisi dari kompor gas ke kompor listrik menjadi bagian penting dari upaya nasional dalam mengurangi emisi karbon dan mengembangkan energi bersih di sektor rumah tangga.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat
Daftar Pustaka:
Teguh Ari Prianto, “Utak-atik Biaya Pemakaian Kompor Listrik,” Kompasiana.com
Toshiba Lifestyle, “Kompor Listrik vs Kompor Gas: Mana yang Lebih Hemat?” 2025
Midea Indonesia, “Benarkah Kompor Listrik Lebih Hemat dari Kompor Gas?” 2025
Detik.com, “Kompor Gas vs Kompor Listrik: Adu Hemat dan Keamanan,” 2024
Viva.co.id, “Kompor Listrik vs Kompor Gas: Mana yang Lebih Irit dan Aman?” 2025
Komentar
Posting Komentar