Kendaraan listrik kini menjadi fokus utama dalam upaya mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. Seperti yang diuraikan oleh Bintang Awal Ramadhan, transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik adalah langkah strategis untuk menjaga kualitas udara dan keseimbangan ekosistem. Kendaraan listrik memiliki keunggulan signifikan dalam efisiensi energi, dengan motor listrik yang mampu mengubah energi hingga 90%, jauh lebih tinggi dibandingkan mesin konvensional yang hanya sekitar 20%1.
Namun, tantangan utama yang masih dihadapi adalah pengembangan baterai dengan kapasitas lebih besar dan daya tahan lebih lama, serta perluasan infrastruktur pengisian daya yang mudah diakses dan cepat. Inovasi teknologi baterai solid-state yang lebih aman dan efisien diperkirakan akan menjadi game changer di tahun-tahun mendatang, memungkinkan jarak tempuh kendaraan listrik semakin jauh dan harga kendaraan menjadi lebih terjangkau26.
Selain itu, pengembangan fitur keamanan canggih seperti sensor 360 derajat, kamera AI, dan sistem pengereman regeneratif semakin meningkatkan keselamatan berkendara pada mobil listrik terbaru4. Pemerintah Indonesia juga aktif mendorong adopsi kendaraan listrik melalui insentif fiskal, pembangunan jaringan stasiun pengisian daya umum (SPKLU), serta kebijakan yang mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional16.
Ke depan, tren kendaraan listrik akan semakin mengarah pada integrasi teknologi pintar, penggunaan bahan ringan dan ramah lingkungan, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dengan transportasi umum dan energi terbarukan. Konferensi Periklindo EV 2025 yang akan digelar di Bali menjadi ajang penting untuk memperlihatkan inovasi terbaru, termasuk kemunculan mobil terbang dan robot humanoid yang menandai masa depan mobilitas hijau dan cerdas5.
Dengan sinergi antara inovasi teknologi, kebijakan pemerintah, dan kesadaran masyarakat, era kendaraan listrik ramah lingkungan di Indonesia akan semakin nyata. Ini bukan hanya soal mengurangi emisi karbon, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan industri otomotif berkelanjutan.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat
Komentar
Posting Komentar