Program Electrifying Agriculture (EA) yang digagas oleh PLN bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) di Sulawesi Utara dan wilayah Sulawesi lainnya telah membuka peluang besar bagi petani untuk mengoptimalkan penggunaan listrik dalam kegiatan usahatani. Seperti yang disampaikan Maria Gunawan, Senior Manager Niaga dan Pelayanan PLN UIW Suluttenggo, PLN menargetkan ribuan sambungan listrik baru untuk mendukung sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Dengan surplus listrik sekitar 90 MW di wilayah SulutGo, listrik dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan pompa air dan alat pertanian lainnya, yang berpotensi menghemat biaya usahatani hingga 60 persen1.
Namun, masih banyak petani yang belum memaksimalkan listrik untuk usahatani dan masih menggunakan listrik rumah tangga untuk kegiatan pertanian. Ketua Perhiptani Sulut, Velix Wowor, menegaskan pentingnya edukasi dan kerja sama antara petani dan penyuluh pertanian agar program ini sukses. Contohnya, pompa air yang sudah difasilitasi pemerintah sering tidak digunakan optimal karena keterbatasan bahan bakar, padahal dengan listrik, biaya operasional bisa jauh ditekan1.
Di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, program EA juga terbukti meningkatkan efisiensi usaha tani hingga 75 persen dengan menggantikan penggunaan mesin diesel dengan listrik PLN. General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono, menyatakan bahwa program ini tidak hanya menerangi, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Dengan listrik yang andal dan terjangkau, petani dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional secara signifikan26.
Pemanfaatan listrik hijau dan teknologi modern dalam pertanian juga mendukung upaya dekarbonisasi dan pengembangan ekonomi hijau, sejalan dengan tren global menuju energi rendah emisi. PLN terus mendorong program ini agar semakin masif menjangkau petani di seluruh Sulawesi, memperkuat ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani3.
Dengan adanya layanan listrik yang andal dan terjangkau untuk sektor usahatani, petani di Sulawesi dapat mengoptimalkan produksi, menghemat biaya, dan berkontribusi pada pembangunan pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat
Komentar
Posting Komentar