Tulisan mengenai inisiatif Listrik Kerakyatan yang digagas oleh STT-PLN menawarkan perspektif segar dalam mengatasi tantangan kelistrikan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil dan terisolir. Konsep ini menekankan pada pembangunan pembangkit energi terbarukan skala kecil yang dikelola langsung oleh masyarakat setempat, memanfaatkan sumber daya lokal seperti biomassa, sampah, dan energi surya. Pendekatan ini bukan hanya mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik besar dan investasi asing, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan produk dalam negeri. Hal ini sejalan dengan visi pemerataan rasio elektrifikasi nasional dan target energi baru terbarukan sebesar 25% pada tahun 2025. Namun, tulisan tersebut kurang mengupas secara mendalam tantangan teknis, regulasi, dan sosial yang dihadapi dalam implementasi Listrik Kerakyatan secara luas, seperti kebutuhan pelatihan teknis bagi masyarakat pengelola, mekanisme pembiayaan yang berkelanjutan, serta integrasi pembangkit mini ke dalam sistem jaringan listrik nasional.
Solusi yang perlu dikembangkan ke depan adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendampingan teknis, serta penyediaan skema pembiayaan yang inklusif dan mudah diakses oleh komunitas lokal. Selain itu, pemerintah perlu memperkuat regulasi dan insentif agar proyek Listrik Kerakyatan dapat berkembang dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk swasta dan lembaga keuangan. Teknologi digital dan smart grid juga dapat dimanfaatkan untuk memonitor dan mengoptimalkan kinerja pembangkit mini ini agar dapat berkontribusi secara efektif pada sistem kelistrikan nasional. Tren global menunjukkan bahwa energi terbarukan skala kecil yang dikelola komunitas menjadi model yang semakin populer karena sifatnya yang adaptif, ramah lingkungan, dan memberdayakan masyarakat. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan kolaborasi lintas sektor, Listrik Kerakyatan berpotensi menjadi solusi utama dalam mewujudkan akses listrik yang merata, berkelanjutan, dan berkeadilan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Barat yang memiliki banyak daerah terpencil.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat
:
Prattemm. “Inisiatif Listrik Kerakyatan yang Ramah Lingkungan.” Kompasiana, 2018.
Rencanamu.id. “TOSS: Inisiatif Keren STT PLN & Mahasiswa untuk Listrik Kerakyatan dan Mengurangi Sampah.” 2018.
Kementerian ESDM RI. “Indonesia Berkomitmen Terapkan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pembangkit Listrik.” 2018.
PLN.co.id. “Listrik Kerakyatan: Solusi Anti Mainstream untuk Energi Baru Terbarukan.” 2018.
Komentar
Posting Komentar