Edukasi Hemat Energi Listrik oleh Mahasiswa KKN UNDIP: Mencegah Perilaku Konsumtif dan Risiko Kebakaran di Masyarakat
Penggunaan listrik yang semakin meningkat di masa pandemi dan era digital membawa tantangan tersendiri, terutama terkait perilaku konsumtif energi listrik yang berpotensi menyebabkan pemborosan dan risiko keselamatan seperti kebakaran akibat korsleting. Data dari Dinas Pemadam Kebakaran menunjukkan bahwa 90% kebakaran disebabkan oleh arus pendek listrik, yang seringkali terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kelalaian dalam penggunaan alat elektronik berdaya besar.
Menanggapi hal ini, Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan sosialisasi hemat energi di Kelurahan Kalicari, Semarang, pada 22 Juli 2022. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, agar lebih waspada dan bijak dalam menggunakan listrik di rumah. Selain mencegah risiko kebakaran, hemat energi juga berdampak positif dalam menekan biaya listrik, mengurangi polusi udara, dan memperpanjang umur alat elektronik.
Namun, edukasi hemat energi perlu dilengkapi dengan solusi teknologi dan kebijakan yang mendukung, seperti:
Penerapan teknologi sensor cahaya otomatis untuk penerangan yang efisien, seperti yang sudah dilakukan di beberapa desa oleh mahasiswa KKN UNDIP, sehingga lampu hanya menyala saat diperlukan.
Penggunaan baterai cadangan listrik rumah tangga sebagai solusi menghadapi pemadaman listrik dan mengurangi konsumsi listrik berlebih.
Peningkatan literasi energi melalui media digital dan kampanye berkelanjutan agar masyarakat semakin sadar pentingnya konservasi energi.
Penguatan regulasi dan standar keselamatan listrik rumah tangga untuk mencegah korsleting dan kebakaran.
Tren ke depan dalam pengelolaan energi listrik rumah tangga akan semakin mengarah pada integrasi teknologi pintar dan energi terbarukan. Smart home dengan sistem otomatisasi dan penggunaan energi hijau seperti panel surya akan menjadi solusi utama untuk mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional serta mengoptimalkan efisiensi energi. Selain itu, edukasi berkelanjutan dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat akan memperkuat budaya hemat energi dan keselamatan listrik.
Dengan sinergi antara edukasi, teknologi, dan kebijakan, masyarakat dapat terhindar dari perilaku konsumtif listrik yang berisiko sekaligus mendukung keberlanjutan energi nasional.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat
Komentar
Posting Komentar