Langsung ke konten utama

Bias Narasi Hemat Tagihan Listrik: Memahami Realitas Konsumsi dan Perilaku Energi


Tulisan “Bias Narasi Menghemat Tagihan Listrik” mengkritisi penggunaan diksi “hemat tagihan listrik” yang sering muncul di media, yang menurut penulis kurang tepat karena mengabaikan perubahan pola pemakaian listrik masyarakat selama periode tertentu, seperti saat PSBB. Penulis menegaskan bahwa kenaikan tagihan listrik yang terjadi bukan karena pemborosan semata, melainkan akibat perubahan pola konsumsi listrik yang wajar, misalnya lebih banyak beraktivitas di rumah sehingga penggunaan listrik meningkat. Oleh karena itu, membandingkan tagihan listrik sebelum dan selama PSBB adalah perbandingan yang tidak sepadan (apple to orange). Tagihan listrik adalah hasil perkalian antara jumlah listrik yang digunakan dengan tarif yang berlaku, sehingga jika penggunaan listrik naik, tagihan juga akan naik meskipun tarif tetap.

Tulisan ini memberikan wawasan penting bahwa “hemat listrik” seharusnya dipahami sebagai pengelolaan konsumsi listrik yang efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan, bukan sekadar menurunkan angka tagihan tanpa konteks. Penulis juga menyinggung peran keluarga, khususnya istri atau ibu rumah tangga, dalam mengontrol penggunaan listrik agar lebih efisien.

Namun, tulisan ini tidak membahas secara rinci strategi praktis dan teknologi yang dapat membantu pelanggan mengelola konsumsi listrik secara lebih cerdas, seperti penggunaan perangkat hemat energi atau sistem monitoring konsumsi listrik digital. Selain itu, belum ada pembahasan terkait peran PLN dan pemerintah dalam memberikan edukasi dan layanan yang mendukung perilaku hemat energi secara berkelanjutan.

Solusi yang dapat diusulkan adalah peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memahami pola konsumsi listrik dan faktor-faktor yang memengaruhi tagihan listrik. Penggunaan teknologi smart meter dan aplikasi monitoring dapat membantu pelanggan mengontrol penggunaan listrik secara real-time sehingga dapat mengambil tindakan penghematan yang tepat sasaran. Program kampanye hemat energi yang berkelanjutan juga penting untuk membangun budaya hemat listrik yang realistis dan efektif.

Melihat tren ke depan, digitalisasi sistem kelistrikan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan perilaku hemat energi akan menjadi kunci dalam mengelola konsumsi listrik secara efisien. Dengan pemahaman yang tepat dan dukungan teknologi, pelanggan dapat mengoptimalkan penggunaan listrik tanpa harus mengorbankan kenyamanan dan produktivitas.

Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat

Daftar Pustaka:

  • David F. Silalahi, “Bias Narasi Menghemat Tagihan Listrik,” Kompasiana.com

  • Kementerian ESDM RI, “Hemat Energi Listrik 10%, Solusi Mudah Wujudkan Energi Berkeadilan,” esdm.go.id

  • Kompas.id, “Indonesia Targetkan 17 Persen Efisiensi Energi pada 2025,” 2018

  • PLN.co.id, “Tarif Listrik dan Kebijakan Subsidi 2025,” 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antisipasi Bahaya Listrik: Langkah-Langkah Penting untuk Keselamatan Rumah Tangga

  Bahaya listrik di rumah tangga dapat menimbulkan risiko serius seperti korsleting, kebakaran, dan sengatan listrik yang mengancam keselamatan jiwa dan harta benda. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif agar lingkungan rumah tetap aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan: Periksa Kondisi Kabel dan Perangkat Listrik Secara Berkala Jika kabel terasa panas, ini menandakan adanya arus berlebih atau kabel berkualitas buruk. Segera matikan perangkat yang terhubung, periksa kapasitas kabel, dan ganti kabel dengan yang sesuai standar SNI untuk mencegah risiko kebakaran 1 2 . Segera Tindaklanjuti Jika Tercium Bau Terbakar atau Muncul Asap Bau terbakar atau asap dari instalasi listrik bisa menjadi tanda korsleting atau overheating. Matikan listrik dari sumber utama dan hubungi teknisi listrik profesional untuk pemeriksaan dan perbaikan 1 . Hindari Penumpukan Beban pada Stop ...

Menjadi Pintar dengan Listrik Prabayar PLN: Kendali Penuh atas Konsumsi Energi Rumah Tangga

Listrik prabayar PLN hadir sebagai inovasi layanan yang memudahkan pelanggan dalam mengontrol penggunaan listrik secara lebih cerdas dan efisien. Berbeda dengan sistem pascabayar yang tagihan listriknya dibayar setelah pemakaian, listrik prabayar mengharuskan pelanggan membeli token listrik terlebih dahulu sesuai kebutuhan, mirip seperti membeli pulsa telepon seluler. Pengalaman pribadi penulis di Pondok-Pinang, Jakarta Selatan, menggambarkan betapa listrik prabayar memberikan kemudahan dan keamanan. Setelah mengalami kerusakan meteran listrik pascabayar yang sempat menimbulkan percikan api dan kepanikan, penulis dan keluarganya beralih ke listrik prabayar atas rekomendasi petugas PLN. Dengan listrik prabayar, mereka tidak lagi terikat jadwal pembayaran bulanan dan dapat mengisi token listrik kapan saja sesuai kebutuhan. Listrik prabayar juga mendorong keluarga menjadi lebih bijak dalam menggunakan listrik karena pemakaian listrik harus diimbangi dengan pembelian token yang tersedia. H...

Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia

  Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia sebagai solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi besar dengan intensitas penyinaran matahari rata-rata sekitar 4,8 kWh/m² per hari yang tersebar merata di seluruh wilayah, menjadikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sangat menjanjikan baik untuk skala rumah tangga maupun industri 1 . PLTS bekerja dengan prinsip fotovoltaik yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik, menghasilkan arus DC yang kemudian dikonversi menjadi AC untuk digunakan atau disalurkan ke jaringan listrik nasional. Keunggulan utama PLTS adalah sifatnya yang modular dan scalable, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi yang beragam 1 . Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan kapasitas PLTS secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 memproy...