Langsung ke konten utama

Alarm Global: Pelajaran dari Mati Listrik Massal di Eropa dan Kesiapan Sistem Kelistrikan Indonesia

 


Peristiwa mati listrik massal yang melanda sejumlah negara di Eropa pada 28 April 2025 menjadi peringatan serius bagi dunia, tak terkecuali Indonesia. Pemadaman selama hampir 23 jam di Spanyol dan Portugal mengakibatkan lumpuhnya layanan transportasi, komunikasi, rumah sakit, hingga bandara. Insiden ini diduga dipicu oleh gangguan sinkronisasi dalam jaringan interkoneksi listrik lintas negara—dan hingga kini masih dalam tahap investigasi. Dampaknya begitu luas, memengaruhi ratusan juta penduduk dan mengguncang kepercayaan publik terhadap keandalan infrastruktur energi di era digital yang sangat bergantung pada pasokan listrik (Tempo.co, 2025; BBC Indonesia, 2025).

Relevansi Bagi Indonesia: Ketahanan Energi Jangan Dianggap Remeh

Indonesia memiliki pengalaman serupa, seperti peristiwa blackout Jabodetabek tahun 2019 akibat gangguan pada saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), serta gangguan kelistrikan besar pada sistem Jawa–Bali tahun 2005 yang berdampak pada lebih dari 120 juta jiwa. Namun demikian, para pakar menyebut bahwa sistem proteksi kelistrikan nasional saat ini telah berkembang signifikan, dengan kemampuan isolasi gangguan yang lebih baik antarpulau serta waktu pemulihan yang relatif cepat (MetroTVNews, 2025).

Kejadian di Eropa memberikan pelajaran penting bahwa meskipun sistem kelistrikan telah interkoneksi secara canggih, kelemahan pada satu titik dapat menjalar secara sistemik ke seluruh kawasan. Oleh karena itu, Indonesia perlu terus mewaspadai potensi ancaman gangguan sistemik, baik yang bersumber dari masalah teknis, bencana alam, maupun serangan siber.

Strategi Penguatan Sistem Ketenagalistrikan Nasional

Untuk menghadapi potensi risiko serupa, berikut adalah strategi dan inovasi yang krusial bagi sistem ketenagalistrikan Indonesia ke depan:

1. Implementasi Smart Grid dan Digitalisasi Jaringan

Transformasi menuju smart grid memungkinkan pemantauan real-time dan respons otomatis terhadap gangguan, meminimalkan dampak pemadaman. Teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dan big data analytics sangat penting dalam mempercepat deteksi, lokalisasi, dan penanganan masalah.

2. Diversifikasi Energi dan Dekentralisasi Sistem

Mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT), seperti PLTS, PLTB, dan PLTMH, serta membangun sistem microgrid berbasis komunitas dapat meningkatkan kemandirian dan mengurangi ketergantungan terhadap sistem interkoneksi tunggal.

3. Modernisasi Sistem Proteksi Otomatis dan Prediktif

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning dalam sistem proteksi memungkinkan prediksi gangguan sebelum terjadi dan mengoptimalkan proses pemulihan daya secara cerdas dan cepat.

4. Penguatan Infrastruktur Transmisi dan Distribusi

Perluasan dan peremajaan jaringan transmisi—terutama di daerah rawan bencana dan terpencil—akan meningkatkan keandalan pasokan listrik, termasuk pembangunan jalur transmisi bawah laut antar pulau.

5. Skenario Penanggulangan Darurat dan Kolaborasi Lintas Sektor

Perlu dirancang skema mitigasi terpadu yang melibatkan PLN, pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, serta masyarakat. Protokol tanggap darurat harus jelas, terlatih, dan mampu dijalankan cepat dalam kondisi krisis.

6. Perlindungan Siber Sistem Energi

Ancaman siber terhadap infrastruktur energi menjadi isu krusial di era digital. Maka dari itu, peningkatan kapasitas SDM, sistem firewall dan enkripsi, serta audit berkala terhadap keamanan jaringan kelistrikan harus menjadi agenda prioritas.

Kesimpulan: Waspada, Siaga, dan Terus Berinovasi

Pemadaman listrik besar-besaran di Eropa adalah sebuah alarm global tentang rapuhnya sistem energi yang tidak dikelola dengan pendekatan resilien dan adaptif. Meski sistem kelistrikan Indonesia saat ini memiliki ketangguhan relatif lebih baik, tantangan ke depan akan semakin kompleks dan multidimensional.

Oleh karena itu, Indonesia harus terus memperkuat kebijakan, infrastruktur teknis, inovasi teknologi, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk mencegah terulangnya krisis energi serupa. Sistem kelistrikan yang tangguh bukan hanya soal pasokan, melainkan juga menyangkut stabilitas sosial, ekonomi, bahkan kedaulatan negara.

Dengan kesiapan yang matang dan langkah antisipatif berkelanjutan, Indonesia tidak hanya mampu menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga mempercepat transisi menuju sistem kelistrikan yang berkelanjutan, cerdas, dan tahan terhadap segala bentuk gangguan.


Farid Asyhadi, ST., M.Tr.AP
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Barat


Daftar Pustaka

  1. Tempo.co. (2025). Mati Listrik Massal di Eropa.

  2. BBC Indonesia. (2025). Mati Listrik Massal di Spanyol dan Portugal.

  3. MetroTVNews. (2025). Sistem Proteksi Listrik Indonesia Disebut Lebih Baik dari Eropa.

  4. Kompas.com. (2025). Perdebatan Energi Terbarukan Usai Pemadaman Listrik Massal di Spanyol.

  5. TimesIndonesia.co.id. (2025). Kacau, Beberapa Negara Uni Eropa Alami Pemadaman Listrik.

  6. Akhmad Izul Akmal. (2025). Pemberian Subsidi Listrik dan Dampaknya. Kompasiana.com.

  7. https://www.tempo.co/infografik/infografik/mati-listrik-massal-di-eropa-1324600

  8. https://id.wikipedia.org/wiki/Mati_listrik_Eropa_2025

  9. https://www.metrotvnews.com/read/bmRCEEDY-sistem-proteksi-listrik-indonesia-disebut-lebih-baik-dari-eropa

  10. https://internasional.kompas.com/read/2025/04/30/124700870/perdebatan-energi-terbarukan-usai-pemadaman-listrik-massal-di-spanyol?page=all

  11. https://timesindonesia.co.id/peristiwa-internasional/536856/kacau-beberapa-negara-uni-eropa-alami-pemadaman-listrik

  12. https://www.youtube.com/watch?v=oykePy6RU9U

  13. https://www.instagram.com/reel/DJDzNuWTSY8/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antisipasi Bahaya Listrik: Langkah-Langkah Penting untuk Keselamatan Rumah Tangga

  Bahaya listrik di rumah tangga dapat menimbulkan risiko serius seperti korsleting, kebakaran, dan sengatan listrik yang mengancam keselamatan jiwa dan harta benda. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk memahami dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif agar lingkungan rumah tetap aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan: Periksa Kondisi Kabel dan Perangkat Listrik Secara Berkala Jika kabel terasa panas, ini menandakan adanya arus berlebih atau kabel berkualitas buruk. Segera matikan perangkat yang terhubung, periksa kapasitas kabel, dan ganti kabel dengan yang sesuai standar SNI untuk mencegah risiko kebakaran 1 2 . Segera Tindaklanjuti Jika Tercium Bau Terbakar atau Muncul Asap Bau terbakar atau asap dari instalasi listrik bisa menjadi tanda korsleting atau overheating. Matikan listrik dari sumber utama dan hubungi teknisi listrik profesional untuk pemeriksaan dan perbaikan 1 . Hindari Penumpukan Beban pada Stop ...

Menjadi Pintar dengan Listrik Prabayar PLN: Kendali Penuh atas Konsumsi Energi Rumah Tangga

Listrik prabayar PLN hadir sebagai inovasi layanan yang memudahkan pelanggan dalam mengontrol penggunaan listrik secara lebih cerdas dan efisien. Berbeda dengan sistem pascabayar yang tagihan listriknya dibayar setelah pemakaian, listrik prabayar mengharuskan pelanggan membeli token listrik terlebih dahulu sesuai kebutuhan, mirip seperti membeli pulsa telepon seluler. Pengalaman pribadi penulis di Pondok-Pinang, Jakarta Selatan, menggambarkan betapa listrik prabayar memberikan kemudahan dan keamanan. Setelah mengalami kerusakan meteran listrik pascabayar yang sempat menimbulkan percikan api dan kepanikan, penulis dan keluarganya beralih ke listrik prabayar atas rekomendasi petugas PLN. Dengan listrik prabayar, mereka tidak lagi terikat jadwal pembayaran bulanan dan dapat mengisi token listrik kapan saja sesuai kebutuhan. Listrik prabayar juga mendorong keluarga menjadi lebih bijak dalam menggunakan listrik karena pemakaian listrik harus diimbangi dengan pembelian token yang tersedia. H...

Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia

  Energi surya memegang peranan penting dalam masa depan energi Indonesia sebagai solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi besar dengan intensitas penyinaran matahari rata-rata sekitar 4,8 kWh/m² per hari yang tersebar merata di seluruh wilayah, menjadikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sangat menjanjikan baik untuk skala rumah tangga maupun industri 1 . PLTS bekerja dengan prinsip fotovoltaik yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik, menghasilkan arus DC yang kemudian dikonversi menjadi AC untuk digunakan atau disalurkan ke jaringan listrik nasional. Keunggulan utama PLTS adalah sifatnya yang modular dan scalable, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi yang beragam 1 . Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan kapasitas PLTS secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 memproy...