Review Tulisan "Pengawetan Pangan dengan Sistem Kejut Medan Listrik"
Tulisan ini membahas teknologi pengawetan pangan non-termal dengan sistem kejut medan listrik sebagai alternatif dari pengawetan termal konvensional. Penulis menjelaskan bahwa metode ini menggunakan aplikasi denyut pendek tegangan tinggi (20-80 kV/cm) pada bahan pangan di antara dua elektroda dalam waktu singkat pada suhu ruang atau lebih rendah. Keunggulan utama metode ini adalah meminimalkan kerusakan nutrisi sensitif panas seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan pigmen, sehingga warna, rasa, tekstur, dan nilai gizi pangan tetap terjaga. Selain itu, proses ini juga efisien secara energi dan dapat digunakan untuk pasteurisasi serta sterilisasi produk pangan cair, bahkan meningkatkan efisiensi ekstraksi komponen dari bahan nabati.
Kekurangan Tulisan
Beberapa kekurangan dari tulisan ini antara lain:
Kurang membahas keterbatasan aplikasi: Tulisan belum menyoroti secara spesifik bahwa teknologi kejut medan listrik saat ini masih terbatas pada produk pangan cair atau yang dapat dipompakan. Produk padat atau cairan dengan partikel padat belum bisa diawetkan secara efektif karena distribusi medan listrik yang tidak merata.
Minim penjelasan teknis dan tantangan implementasi: Tulisan tidak membahas secara rinci tentang biaya investasi alat, kebutuhan sumber daya manusia terampil, dan tantangan teknis seperti kebutuhan sistem pendingin dan pengemasan aseptis.
Kurang contoh aplikasi nyata: Tidak ada studi kasus atau hasil uji laboratorium yang memperkuat efektivitas metode ini pada berbagai produk pangan di Indonesia.
Solusi dan Tren ke Depan
Agar teknologi ini semakin relevan dan aplikatif, beberapa solusi dan tren ke depan yang dapat diadopsi:
Riset lanjutan untuk produk padat: Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengatasi tantangan distribusi medan listrik pada pangan padat atau cairan dengan partikel, sehingga teknologi ini tidak hanya terbatas pada produk cair.
Pengembangan alat yang lebih terjangkau dan mudah dioperasikan: Inovasi desain alat kejut medan listrik yang sederhana, otomatis, dan hemat energi akan memperluas adopsi di industri kecil dan menengah.
Kolaborasi dengan industri pangan lokal: Sinergi antara peneliti, pemerintah, dan pelaku industri untuk uji coba teknologi pada komoditas pangan lokal guna membuktikan manfaat dan keamanannya.
Peningkatan edukasi dan pelatihan: Pelatihan bagi tenaga kerja industri pangan agar mampu mengoperasikan dan memelihara sistem kejut medan listrik dengan baik.
Tren global menuju pengawetan pangan ramah lingkungan: Ke depan, permintaan akan teknologi pengawetan tanpa bahan kimia dan minim energi akan terus meningkat, sejalan dengan kesadaran konsumen terhadap keamanan dan nutrisi pangan.
Farid Asyhadi
Pejabat Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat
Komentar
Posting Komentar