Prototipe PLTS untuk Penerangan Lahan Pertanian Desa Sambiharjo: Inovasi Lokal yang Menjawab Kebutuhan Energi Berkelanjutan
Tulisan mengenai pemaparan prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber listrik alternatif untuk penerangan lahan pertanian di Desa Sambiharjo oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro ini memberikan gambaran positif tentang upaya inovasi energi terbarukan di tingkat desa. Program kerja ini berhasil menunjukkan bagaimana energi surya dapat dimanfaatkan secara langsung untuk mendukung aktivitas pertanian, sekaligus mengurangi ketergantungan pada listrik PLN yang belum tentu selalu tersedia atau terjangkau. Antusiasme masyarakat yang tinggi menjadi indikasi bahwa teknologi ini sangat relevan dan dibutuhkan.
Namun, tulisan tersebut masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan untuk pengembangan lebih lanjut. Pertama, pembahasan mengenai aspek teknis prototipe PLTS masih sangat terbatas, seperti kapasitas daya, durabilitas panel surya, dan sistem penyimpanan energi (baterai) yang digunakan. Informasi ini penting agar masyarakat dan pemangku kepentingan dapat memahami potensi dan keterbatasan teknologi yang diusung. Kedua, tulisan kurang menyinggung tantangan implementasi di lapangan, seperti perawatan sistem, biaya investasi awal, dan kesiapan sumber daya manusia lokal untuk mengelola teknologi ini secara mandiri. Ketiga, dampak ekonomi jangka panjang dan kemungkinan integrasi dengan program pemerintah terkait energi terbarukan belum dibahas secara mendalam.
Solusi yang dapat diusulkan adalah pengembangan modul pelatihan bagi masyarakat setempat agar mampu mengoperasikan dan merawat PLTS secara mandiri, serta studi kelayakan yang lebih komprehensif untuk memastikan keberlanjutan penggunaan prototipe ini. Pemerintah daerah dan universitas dapat berkolaborasi dalam mendukung produksi massal dan distribusi teknologi ini dengan subsidi atau skema pembiayaan yang memudahkan petani. Selain itu, integrasi dengan program PLTS terapung yang tengah dikembangkan di wilayah Wonogiri dan sekitarnya dapat menjadi peluang untuk memperluas cakupan energi terbarukan di sektor pertanian.
Tren ke depan menunjukkan bahwa pemanfaatan PLTS sebagai sumber energi alternatif di sektor pertanian akan semakin penting, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan pengurangan emisi karbon. Inovasi seperti PLTS terapung dan mobile yang sedang dikembangkan di Jawa Tengah juga membuka peluang baru dalam optimalisasi sumber daya air dan lahan. Dengan dukungan teknologi yang terus berkembang dan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, energi terbarukan dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan berkelanjutan di daerah pedesaan.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat
:
Teuku Richard Saladin. “Pemaparan Prototipe PLTS sebagai Sumber Listrik Alternatif Penerangan Lahan Pertanian di Desa Sambiharjo Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri.” Kompasiana, 2023.
Esposin. “Jateng Bakal Punya PLTS Terapung di Sragen dan Wonogiri.” 2025.
ANTARA News. “Jateng Segera Miliki PLTS Terapung di Sragen dan Wonogiri.” 2025.
CNBC Indonesia. “Pertama dalam Sejarah! RI Kembangkan PLTS Terapung Mobile di Wonogiri.” 2024.
Komentar
Posting Komentar