Pilihan Antara Listrik PLN dan PLTS: Menimbang Keuntungan Ekonomi dan Tantangan Energi Terbarukan di Indonesia
Tulisan “Mana yang Anda Pilih, Listrik PLN atau PLTS?” memberikan gambaran yang menarik mengenai perbandingan antara penggunaan listrik dari PLN dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bagi masyarakat Indonesia. Artikel ini menyoroti realitas bahwa meskipun energi terbarukan seperti PLTS memiliki potensi besar dalam mendukung bauran energi nasional yang ramah lingkungan, dari sisi ekonomi investasi awal PLTS masih jauh lebih tinggi dibandingkan biaya berlangganan listrik PLN. Dengan estimasi biaya 10 tahun penggunaan listrik PLN sekitar Rp 15 juta, sementara investasi PLTS dengan kapasitas setara membutuhkan sekitar Rp 42 juta, tulisan ini menggambarkan alasan utama masyarakat cenderung memilih listrik PLN.
Namun, tulisan ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, pembahasan lebih mendalam mengenai manfaat jangka panjang PLTS, seperti penghematan biaya operasional, potensi insentif pemerintah, dan nilai tambah lingkungan yang tidak langsung terlihat, masih kurang. Kedua, artikel tidak mengupas tantangan teknis dan sosial dalam adopsi PLTS, seperti kebutuhan perawatan, keterbatasan penyimpanan energi, dan kesiapan masyarakat dalam menggunakan teknologi baru. Ketiga, belum ada analisis terkait tren penurunan biaya teknologi PLTS dan potensi skema pembiayaan yang dapat mendorong percepatan penggunaan energi terbarukan di tingkat rumah tangga.
Solusi yang dapat diusulkan adalah peningkatan sosialisasi dan edukasi mengenai manfaat jangka panjang PLTS, termasuk pengurangan emisi karbon dan penghematan biaya listrik dalam jangka panjang. Pemerintah dapat memperkuat program subsidi, insentif pajak, dan skema kredit lunak untuk mendorong investasi PLTS. Pengembangan teknologi penyimpanan energi dan integrasi sistem PLTS dengan jaringan listrik PLN juga perlu didorong agar pengguna mendapatkan fleksibilitas dan keandalan pasokan listrik. Selain itu, pelatihan teknis dan pendampingan bagi masyarakat penting untuk meningkatkan kesiapan dan kepercayaan dalam menggunakan PLTS.
Melihat tren ke depan, dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 23% pada 2025 dan perkembangan teknologi yang terus menurunkan biaya PLTS, penggunaan listrik dari sumber terbarukan akan semakin kompetitif dan diminati. Integrasi PLTS dalam sistem kelistrikan nasional dan dukungan kebijakan yang kuat akan mempercepat transisi energi bersih di Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan dampak perubahan iklim.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat
Daftar Pustaka:
Toto, “Mana yang Anda Pilih, Listrik PLN atau PLTS?” Kompasiana.com
CNBC Indonesia, “Catat! Ini Daftar Tarif Listrik PLN per kWh, Berlaku Januari 2025”
Kompas.com, “Tarif Listrik per kWh Mulai 1 Juli 2025 untuk Pelanggan Prabayar dan Pascabayar”
PLN.co.id, “Tarif Adjustment dan Program Energi Terbarukan”
Kementerian ESDM RI, “Peta Jalan Pengembangan Energi Terbarukan Indonesia 2025”
Komentar
Posting Komentar