Pembelajaran Listrik di Kelas 6 SD: Membangun Pemahaman Bermakna dengan Pendekatan Praktis dan Kontekstual
Tulisan “Pembelajaran Bermakna dalam Materi Listrik di Kelas 6 SD” memberikan gambaran positif tentang penerapan pembelajaran listrik yang berpusat pada siswa melalui praktik pembuatan rangkaian seri dan paralel serta pengenalan komponen listrik sederhana. Dengan melibatkan siswa secara langsung dalam aktivitas mengamati, merakit, dan membuat poster penghematan listrik, proses pembelajaran menjadi lebih menarik, aplikatif, dan membangun kesadaran pentingnya penghematan energi sejak dini. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip pembelajaran bermakna yang menekankan keterlibatan aktif siswa dan relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari.
Namun, tulisan ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, meskipun sudah menyentuh aspek praktik, belum ada pembahasan mendalam mengenai integrasi teknologi digital atau media pembelajaran interaktif yang dapat memperkaya pengalaman belajar siswa di era Kurikulum Merdeka dan deep learning. Kedua, tulisan kurang menyoroti pentingnya penguatan aspek keselamatan listrik dalam pembelajaran, yang sangat krusial untuk membentuk sikap waspada dan bertanggung jawab terhadap penggunaan listrik di rumah dan sekolah. Ketiga, evaluasi hasil belajar dan tindak lanjut pembelajaran untuk memastikan pemahaman siswa secara mendalam belum banyak dibahas.
Solusi yang dapat diusulkan adalah pengembangan media pembelajaran berbasis digital dan simulasi interaktif yang dapat membantu siswa memahami konsep listrik secara visual dan praktis. Guru perlu diberikan pelatihan untuk mengintegrasikan teknologi dan pendekatan deep learning dalam pembelajaran listrik agar lebih efektif dan menarik. Selain itu, materi keselamatan listrik harus menjadi bagian integral dari pembelajaran untuk menanamkan budaya aman dan hemat energi sejak dini. Evaluasi formatif dan refleksi pembelajaran juga penting untuk memastikan siswa benar-benar memahami konsep dan dapat mengaplikasikannya.
Melihat tren ke depan, pembelajaran listrik di sekolah dasar akan semakin mengadopsi teknologi digital, seperti augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), untuk memberikan pengalaman belajar yang imersif dan interaktif. Kurikulum 2025 dengan pendekatan deep learning menuntut pembelajaran yang tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami dan menerapkan ilmu dalam konteks nyata. Dengan dukungan teknologi, metode pembelajaran inovatif, dan fokus pada keselamatan serta efisiensi energi, generasi muda dapat dibekali pengetahuan listrik yang kuat dan kesadaran lingkungan yang tinggi demi masa depan yang berkelanjutan.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat
Daftar Pustaka:
Idaparida, “Pembelajaran Bermakna dalam Materi Listrik di Kelas 6 SD,” Kompasiana.com
Daarunnadwah.or.id, “Pentingnya Pemahaman tentang Listrik Sejak Dini di Sekolah Dasar,” 2024
Kemendikbud, “Kurikulum 2025 dan Pendekatan Deep Learning,” 2025
Jurnal Istiqomah, “Pembelajaran Rangkaian Seri dan Paralel di Sekolah Dasar,” 2024
Guruberdaya.org, “Kurikulum untuk Tahun Ajaran 2025/2026,” 2025
Komentar
Posting Komentar