Pembangkit listrik di Indonesia masih sangat terpusat di Pulau Jawa, dengan sekitar 72,85% kapasitas pembangkit yang ada berada di sana, sementara wilayah di luar Jawa mayoritas memiliki kapasitas pembangkit yang rendah hingga sedang. Data dari Badan Pusat Statistik dan analisis klaster menunjukkan bahwa 26 provinsi di luar Jawa termasuk dalam kategori rendah kapasitas pembangkit listrik, sedangkan empat provinsi di Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten) masuk dalam kategori tinggi, dan tiga provinsi lain (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan DKI Jakarta) dalam kategori sedang. Ketimpangan ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia belum merata, sehingga pemerintah perlu menjadikan wilayah dengan kapasitas rendah sebagai prioritas utama dalam pengembangan infrastruktur listrik. Untuk mengatasi masalah ini, PLN telah merencanakan pembangunan Green Super Grid sepanjang hampir 48.000 kilometer sirkuit yang akan menghubungkan pembangkit energi baru terbarukan di daerah terpencil ke pusat-pusat kebutuhan listrik di seluruh Indonesia, termasuk interkoneksi antar pulau seperti Jawa-Bali dan Sumatra-Jawa, serta pembangunan gardu induk berkapasitas besar guna memperkuat sistem kelistrikan nasional. Rencana ini diharapkan dapat mendukung pemerataan akses listrik sekaligus mempercepat transisi ke energi terbarukan di seluruh wilayah Indonesia.
Farid Asyhadi
Inspektur Ketenagalistrikan, Dinas ESDM Sulawesi Barat
Komentar
Posting Komentar