Energi listrik merupakan kebutuhan utama di era digital saat ini, dan ketergantungan pada sumber energi fosil yang tidak terbarukan mendorong pencarian alternatif yang ramah lingkungan. Salah satu sumber energi alternatif yang menarik adalah energi listrik yang dihasilkan dari buah-buahan, terutama buah yang memiliki kandungan asam tinggi seperti jeruk nipis, jeruk lemon, dan belimbing wuluh.
Berdasarkan penelitian dan eksperimen yang dilakukan, buah-buahan asam mengandung elektrolit yang dapat menghantarkan listrik. Ketika buah-buahan tersebut dihubungkan dalam rangkaian listrik, ion-ion dalam buah berperan sebagai penghantar arus listrik. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan menyusun 3-4 buah jeruk nipis atau belimbing wuluh secara seri, tegangan yang dihasilkan cukup untuk menyalakan lampu LED kecil12.
Rangkaian seri meningkatkan tegangan listrik, sedangkan rangkaian paralel meningkatkan arus listrik. Hal ini berarti semakin banyak buah yang disusun secara seri atau paralel, daya listrik yang dihasilkan juga semakin besar. Meski demikian, arus yang dihasilkan dari buah-buahan ini masih relatif kecil dan lebih cocok untuk aplikasi skala kecil atau sebagai sumber listrik alternatif dalam kondisi darurat.
Kekurangan dan Tantangan
Kapasitas dan Konsistensi Energi: Energi listrik dari buah masih sangat terbatas dan tidak stabil untuk kebutuhan listrik rumah tangga atau industri.
Skalabilitas: Sulit untuk memproduksi energi dalam jumlah besar secara praktis hanya dari buah-buahan.
Durabilitas: Buah-buahan mudah rusak dan memerlukan penggantian secara berkala, sehingga kurang efisien untuk penggunaan jangka panjang.
Solusi dan Tren Masa Depan
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, penelitian lebih lanjut dapat mengembangkan teknologi yang mengoptimalkan pemanfaatan elektrolit alami dalam buah dan limbah biomassa sebagai bahan baku energi listrik, misalnya melalui teknologi Microbial Fuel Cell (MFC) yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menghasilkan listrik dari limbah organik5.
Selain itu, integrasi sumber energi alternatif dari biomassa dengan teknologi penyimpanan energi modern dan sistem hybrid dengan sumber terbarukan lain seperti tenaga surya dan angin dapat meningkatkan keandalan dan kapasitas energi terbarukan.
Tren masa depan energi terbarukan akan semakin mengarah pada pemanfaatan sumber daya lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, termasuk pengembangan bioenergi dari limbah buah dan sayur yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini sejalan dengan upaya global mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung target net-zero emission.
Dengan inovasi teknologi dan dukungan kebijakan yang tepat, energi listrik dari buah dan biomassa dapat menjadi bagian dari solusi energi terbarukan yang berkontribusi pada ketahanan energi nasional dan pelestarian lingkungan.
Farid Asyhadi
Pejabat Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan
Dinas ESDM Sulawesi Barat
(Sumber utama: Kompasiana, tulisan Nuraudi, 2022, dan referensi penelitian terkait)
Komentar
Posting Komentar